PPL: Tugas 7 - Pertemuan 10

Nama: Ferza Noveri
NRP: 5025211097
Kelas: PPL-A

Komponen Desain System


Load balancer adalah sebuah perangkat atau software yang berfungsi untuk mendistribusikan beban kerja jaringan ke beberapa server untuk meningkatkan kinerja, keandalan, dan skalabilitas aplikasi. Dalam kata lain, load balancer bertindak sebagai "pengatur beban kerja" yang memastikan bahwa tidak ada satu server yang terlalu sibuk atau overload, sehingga kinerja sistem tetap stabil dan responsif. Berikut adalah beberapa konsep dan penjelasan tentang Layer 4 dan Layer 7 Load Balancers, serta penerapan global load balancing dan application load balancing.

Layer 4 Load Balancers


Karakteristik dari Layer 4 Load Balancer : 
  1. Beroperasi pada Layer 4 OSI: Load balancer layer 4 beroperasi pada layer 4 dari model OSI, yaitu layer transport. Pada layer ini, load balancer dapat memahami protokol TCP dan UDP.
  2. Menggunakan IP Address Virtual: Load balancer layer 4 menggunakan IP address virtual yang sama untuk semua server. Klien akan mengirimkan request ke IP address virtual ini, dan load balancer akan mendistribusikan request ke salah satu server.
  3. Menggunakan Port Number: Load balancer layer 4 menggunakan port number untuk mengidentifikasi aplikasi yang berbeda. Misalnya, port 80 untuk HTTP dan port 443 untuk HTTPS.
  4. Mendukung Protokol TCP dan UDP: Load balancer layer 4 dapat mendukung protokol TCP dan UDP, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi yang menggunakan protokol-protokol tersebut.
  5. Menggunakan Algoritma Load Balancing: Load balancer layer 4 menggunakan algoritma load balancing seperti Round-Robin, Least Connection, dan IP Hash untuk mendistribusikan request ke server.
  6. Tidak Mengubah Konten: Load balancer layer 4 tidak mengubah konten dari request atau response, sehingga tidak mempengaruhi aplikasi yang berjalan di server.
  7. Kecepatan Tinggi: Load balancer layer 4 dapat menangani traffic yang tinggi dan dapat meningkatkan kinerja aplikasi.
  8. Dukungan untuk Server Farm: Load balancer layer 4 dapat mendukung server farm yang besar, sehingga dapat meningkatkan skalabilitas aplikasi.
Dengan demikian, load balancer layer 4 adalah sebuah solusi yang efektif untuk meningkatkan kinerja, keandalan, dan skalabilitas aplikasi yang menggunakan protokol TCP dan UDP.

Layer 7 Load Balancer


Karakteristik dari load balancer layer 7:

  1. Beroperasi pada Layer 7 OSI: Load balancer layer 7 beroperasi pada layer 7 dari model OSI, yaitu layer aplikasi. Pada layer ini, load balancer dapat memahami protokol HTTP, HTTPS, dan lain-lain.
  2. Menggunakan URL/URI: Load balancer layer 7 menggunakan URL/URI untuk mengidentifikasi aplikasi yang berbeda. Misalnya, www.example.com/login dan www.example.com/dashboard.
  3. Menggunakan Cookie dan Session: Load balancer layer 7 dapat menggunakan cookie dan session untuk mengidentifikasi klien dan mengarahkan request ke server yang sesuai.
  4. Mendukung Protokol HTTP dan HTTPS: Load balancer layer 7 dapat mendukung protokol HTTP dan HTTPS, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi web yang menggunakan protokol-protokol tersebut.
  5. Menggunakan Algoritma Load Balancing yang Cerdas: Load balancer layer 7 menggunakan algoritma load balancing yang cerdas seperti URL hashing, cookie persistence, dan session persistence untuk mendistribusikan request ke server.
  6. Dapat Mengubah Konten: Load balancer layer 7 dapat mengubah konten dari request atau response, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi yang memerlukan modifikasi konten.
  7. Dukungan untuk Aplikasi Web yang Kompleks: Load balancer layer 7 dapat mendukung aplikasi web yang kompleks dengan menggunakan teknologi seperti SSL termination, caching, dan compression.
  8. Keamanan yang Tinggi: Load balancer layer 7 dapat menyediakan keamanan yang tinggi dengan menggunakan teknologi seperti SSL/TLS, firewall, dan intrusion detection.
  9. Dukungan untuk Server Farm yang Besar: Load balancer layer 7 dapat mendukung server farm yang besar, sehingga dapat meningkatkan skalabilitas aplikasi.
Dengan demikian, load balancer layer 7 adalah sebuah solusi yang efektif untuk meningkatkan kinerja, keandalan, dan skalabilitas aplikasi web yang kompleks.

Global Load Balancing

Karakteristik dari Global Load Balancing:

  1. Mengarahkan Traffic ke Data Center Terdekat: Global Load Balancing mengarahkan traffic ke data center terdekat dengan klien, sehingga dapat mengurangi latency dan meningkatkan kinerja aplikasi.
  2. Menggunakan DNS untuk Mengarahkan Traffic: Global Load Balancing menggunakan DNS (Domain Name System) untuk mengarahkan traffic ke data center yang sesuai.
  3. Mendukung Multiple Data Center: Global Load Balancing dapat mendukung multiple data center yang tersebar di berbagai region, sehingga dapat meningkatkan skalabilitas dan keandalan aplikasi.
  4. Menggunakan Algoritma Load Balancing yang Cerdas: Global Load Balancing menggunakan algoritma load balancing yang cerdas seperti geolocation, latency-based, dan availability-based untuk mendistribusikan traffic ke data center.
  5. Dapat Menghandle Traffic yang Tinggi: Global Load Balancing dapat menghandle traffic yang tinggi dan dapat meningkatkan kinerja aplikasi.
  6. Meningkatkan Ketersediaan Aplikasi: Global Load Balancing dapat meningkatkan ketersediaan aplikasi dengan mengarahkan traffic ke data center yang tersedia.
  7. Mengurangi Latency: Global Load Balancing dapat mengurangi latency dengan mengarahkan traffic ke data center terdekat dengan klien.
  8. Dukungan untuk Aplikasi yang Kompleks: Global Load Balancing dapat mendukung aplikasi yang kompleks dengan menggunakan teknologi seperti SSL termination, caching, dan compression.
  9. Keamanan yang Tinggi: Global Load Balancing dapat menyediakan keamanan yang tinggi dengan menggunakan teknologi seperti SSL/TLS, firewall, dan intrusion detection.
  10. Dapat Diintegrasikan dengan Load Balancer Layer 4 dan Layer 7: Global Load Balancing dapat diintegrasikan dengan load balancer layer 4 dan layer 7 untuk meningkatkan kinerja dan keandalan aplikasi.
Dengan demikian, Global Load Balancing adalah sebuah solusi yang efektif untuk meningkatkan kinerja, keandalan, dan skalabilitas aplikasi yang tersebar di berbagai region.

Application Load Balancing



Berikut adalah karakteristik dari Application Load Balancing:

  1. Beroperasi pada Layer 7 OSI: Application Load Balancing beroperasi pada layer 7 dari model OSI, yaitu layer aplikasi. Pada layer ini, load balancer dapat memahami protokol HTTP, HTTPS, dan lain-lain.
  2. Mengarahkan Traffic ke Microservice yang Sesuai: Application Load Balancer mengarahkan traffic ke microservice yang sesuai berdasarkan konten dari request.
  3. Mendukung Microservice Architecture: Application Load Balancer mendukung microservice architecture dengan mengarahkan traffic ke microservice yang sesuai.
  4. Menggunakan Algoritma Load Balancing yang Cerdas: Application Load Balancer menggunakan algoritma load balancing yang cerdas seperti URL hashing, cookie persistence, dan session persistence untuk mendistribusikan traffic ke microservice.
  5. Dapat Menghandle Traffic yang Tinggi: Application Load Balancer dapat menghandle traffic yang tinggi dan dapat meningkatkan kinerja aplikasi.
  6. Meningkatkan Ketersediaan Aplikasi: Application Load Balancer dapat meningkatkan ketersediaan aplikasi dengan mengarahkan traffic ke microservice yang tersedia.
  7. Mengurangi Latency: Application Load Balancer dapat mengurangi latency dengan mengarahkan traffic ke microservice yang terdekat dengan klien.
  8. Dukungan untuk Containerization: Application Load Balancer dapat mendukung containerization dengan mengarahkan traffic ke container yang sesuai.
  9. Keamanan yang Tinggi: Application Load Balancer dapat menyediakan keamanan yang tinggi dengan menggunakan teknologi seperti SSL/TLS, firewall, dan intrusion detection.
  10. Dapat Diintegrasikan dengan Load Balancer Layer 4 dan Global Load Balancing: Application Load Balancer dapat diintegrasikan dengan load balancer layer 4 dan global load balancing untuk meningkatkan kinerja dan keandalan aplikasi.

Dengan demikian, Application Load Balancing adalah sebuah solusi yang efektif untuk meningkatkan kinerja, keandalan, dan skalabilitas aplikasi yang menggunakan microservice architecture.






Comments

Popular posts from this blog

PBKK: Perkenalan dan Portofolio

PBKK: Pertemuan 2 - Membuat Kalkulator Sederhana

ETS PPL